Ada yang mengidam buah mangga yang mentah,ada juga yang mengidam makan mie ayam saat bangun tidur padahal mana ada yang jualan mie ayam pada pagi-pagi sekali,semua itu apa perlu di turuti? jawabanya ada kalanya untuk di turuti dan adakalanya untuk tidak di turuti oleh sang ibu/sang suami.
Ibu sebetulnya bisa mengerem keinginan dari dalam(ngidam) yang kuat dengan cara untuk tidak di turuti sambil melihat perkmbangan apakah keinginan/ngidamnya tadi berulang lagi/hanya sekedar sementara.Tindakan tadi di maksudkan untuk melatih si calon bayi untuk sabar dan bisa di arahakan oleh ibunya kelak dalam perkembangan di kehidupannya setelah lahir dan tentu juga melatih pengendalian diri si ibu.
Gimana kalau ngidamnya kuat? ya segera di ikuti dengan catatan masih dapat di penuhi/mudah untuk mendapatkan apa yang di idamkan.Dengan mengelola untuk memenuhi keinginan(ngidam),si ibu akan tahu apa itu memang karena keinginan si calon bayi/keinginan si ibu sendiri.
Dalam mengelola ngidam saya sarankan sebaiknya ibu berdialog dengan si calon bayi misalnya punya ngidam kebab coba si calon bayi diajak dialog umpamanya "nak besok aja ya ini dah malam mana ada yang jual" / dengan melakukan pengalihan perhatian dari keinginan-keinginan tadi dengan melakukan kegiatan yag lainnya atau anda bisa melakukan trik-trik yang cocok pada kondisi dan situasi pada saat itu.
Jangan takut dengan mitos yang mengatakan ngidam harus di turuti karena nanti ada akibatnya setelah lahir karena belum ada yang terbukti kebenarannya.Yang perlu di ingat dengan mengelola ngidam sebetulnya kita juga mengelola hati si ibu dan si calon bayi untuk mendapatkan yang terbaik
Dalam mengelola ngidam memang di butuhkan keteladanan/kesungguhan si ibu
prinsipnya begini:
1.hamil itu bukan sakit jadi tidak ada kata malas/mengurangi semangat dalam menjalankan aktivitas si ibu.
2.sering berdialog dengan si calon bayi sehingga bisa mengerem/mengelola ngidam dengan mudah karena sudah terjalin dialog.
3.kelola keinginan ngidam dengan baik jadi kita akan tahu saatnya di turuti/tidak di turuti.
4.ajak suami untuk berdialog dengan si calon bayi sehingga si calon bayi merasa mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
5.belajarlah dalam masa kehamilan tentang apapun itu untuk perkembangan si calon bayi nantinya
Semoga tulisan ini bisa membantu dan selamat mencoba.
nb posting ulang 2010 lalu
Komentar
Posting Komentar