Guru utama adalah diri sendiri - asas manfaat


Saya belajar blogging sebagai pengisi waktu,kira kira sudah berjalan 8 tahunan. Blogger adalah bagian dari google. Siapa pemilik dan pendiri Google? Ya orang bule dan yang pasti bukan muslim.

Google memberikan manfaat dengan memberikan fasilitas blogging dengan gratis. Google memberikan mesin pencari dengan gratis dan masih banyak lagi.

Ketika anda sudah memiliki blog maka google memberikan manfaat lain yaitu anda bisa mendapatkan uang dari blogging.  Sebetulnya masih banyak grup google yang memberikan asas manfaat kepada pengguna nya. Misalnya android, YouTube dan lainnya

Lain lagi dengan komputer yang kita pakai ,mobil yang kita pakai,motor  yang kita pakai, handphone yang kita pakai. Facebook,Twitter Instagram dan lain lain. Siapa yang menciptakan? Ya orang bule dan kebanyakan non muslim.

Sementara kita yang muslim berkutat pada hal yang khilafiyah. Hal hal yang tidak perlu diperdebatkan didiskusikan karena itu sudah ranah keyakinan masing-masing.
Kita selalu membanggakan sejarah masa lalu. Kita lupa akan masa selanjutnya dan masa yang harus kita menang kan. Dimana kita menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang memberikan manfaat sehingga menjadikan Rahmatan Lil Al-Amin.

Kita selalu terpancang dengan guru kita ustadz kita kyai kita, sehingga sepintar apapun kita,akan tunduk dengan guru kita. Dan itu bisa di bilang taklid buta,walaupun kita diingatkan jangan taklid buta tapi scara tidak sadar kadang kita melakukan itu. Guru Ustadz,kyai  memang harus di hormati tapi yang harus diingat keimanan dihadapan Allah hanya Allah yang tahu dan belum tentu mereka yang ngaji faseh lebih beriman dari kita.  Seorang guru atau ustadz atau kyai tidaklah orang yang sempurna orang yang memiliki kepintaran semuanya. Mereka mungkin unggul dibidang tertentu dan kita unggul di bidang tertentu. Jadi kita memang tidaklah selalu tunduk dengan apa kata guru tapi saling mengisi satu sama lain.

Guru Utama adalah diri sendiri.
ya betul siapapun guru kita,kyai kita,ustadz kita tetaplah kembalinya atau kesimpulannya kembali ke diri kita. Apapun kajian atau ceramah atau tafsir dari siapapun kembalinya akan ke diri kita,sesuai dengan kemampuan kita dalam menangkap semua itu. Jadilah Guru utama adalah diri kita sendiri. Semua akan berakhir ke diri kita.

Orang lain sebagai Guru kita
Orang lain merupakan cerminan kita atau refleksi kita. Melihat kita seutuhnya kita bisa belajar dari orang lain. aku yo kowe,kowe yo aku.

Kita selalu terpancang dengan ibadah yang peruntukkanya untuk pribadi saja misalnya sholat,wirid dan lain'nya. Seharusnya sebagai muslim selain ibadah diri sendiri,Allah lebih senang bila kita beribadah yang mempunyai asas manfaat untuk orang lain.

Kalau asas manfaat contoh besar adalah yang saya tulis diatas. Sedangkan manfaat yang kecil adalah misalnya memberikan manfaat kepada sekitar misalnya tingkat tetangga tingkat desa dan selanjutnya tanpa memandang bulu tanpa memandang agama,oorganisasi, politik dll..

Jadi marilah kita berpikir bagaimana memberikan asas manfaat kepada orang lain sehingga orang lain merasa mudah oleh jalan yang kita berikan.

Saya sendiri merasa terlambat untuk berpikir seperti ini walaupun itu tidak jadi masalah. Dan saya jadi ingat ketika guru saya bilang semua ajaran sudah disampaikan dan kalau keluar rel segera lah kembali. Dan tugasmu apa mas Ujang? Saya terdiam tugas saya apa ya? Guru saya bilang tugasmu jadilah dokter yang baik.

Oalah intinya jadikan pekerjaan mu sebaik mungkin.
Ilmu Islam adalah jujur dan itu utama, ikhlas, tidak boleh benci,tidak boleh iri dan tidak boleh milik (apapun alasannya). Beramal lah kepada siapapun yang membutuhkan tanpa pandang bulu.

Mari kita belajar bersama dan saya juga masih belajar.
Maaf kalau ada kata yang tidak berkenan, intinya mari kita memberikan manfaat kepada ciptaan Allah dan Allah pasti akan lebih sayang kepada kita.

Note
Untuk selalu bertambah ilmu dan Keimanan kita,kita harus banyak belajar dari yang lainnya,dari Guru kita,Kyai kita,ustadz kita. Tidak ada manusia yang sempurna dan apabila kita merasa sudah pintar sudah beriman maka sesungguhnya kita menuju jurang kekufuran

Posting Komentar

0 Komentar