Penyakit alergi, atau lebih umum dikenal sebagai alergi, adalah reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap substansi yang biasanya tidak membahayakan. Substansi yang dapat memicu reaksi alergi disebut alergen. Sistem kekebalan tubuh yang sehat seharusnya melindungi tubuh dari infeksi dan bahaya, tetapi pada individu dengan alergi, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap alergen sebagai ancaman, meskipun alergen itu sebenarnya tidak berbahaya.
Beberapa gejala umum alergi meliputi:
1. Gatal-gatal pada kulit.
2. Ruam kulit.
3. Mata berair dan gatal.
4. Bersin, hidung tersumbat, atau pilek.
5. Batuk dan sesak napas.
6. Mual, muntah, atau diare.
7. Pembengkakan, terutama pada wajah dan bibir.
8. Tekanan darah rendah atau pingsan (reaksi alergi yang parah, seperti anafilaksis).
Beberapa alergen umum yang dapat menyebabkan alergi meliputi debu rumah, tungau debu, bulu hewan, serbuk sari, makanan tertentu (misalnya, kacang-kacangan, telur, susu, ikan, dan gandum), obat-obatan, bahan kimia, lateks, dan sengatan serangga.
Alergi dapat berkembang pada siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa, dan predisposisi genetik dapat memainkan peran dalam perkembangan alergi. Diagnosis alergi dapat dilakukan oleh profesional kesehatan melalui tes alergi, seperti uji tusuk kulit atau uji darah untuk melihat reaksi terhadap alergen tertentu.
Pengobatan alergi melibatkan menghindari alergen jika memungkinkan, penggunaan obat antihistamin dan kortikosteroid untuk mengendalikan gejala, serta dalam beberapa kasus, terapi desensitisasi alergi, di mana individu secara bertahap terpapar dengan dosis rendah alergen untuk mengurangi reaksi alergi. Jika Anda memiliki alergi yang parah, Anda mungkin perlu membawa auto-injector epinefrin (EpiPen) untuk mengatasi reaksi alergi yang berpotensi mengancam jiwa.
Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda mencurigai memiliki alergi atau mengalami gejala alergi yang mengganggu kualitas hidup Anda, karena perawatan dan manajemen yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan risiko reaksi alergi yang serius.
Komentar
Posting Komentar