Bagaimana menghitung siklus subur pada wanita
Siklus subur adalah periode waktu dalam sebulan ketika seorang wanita memiliki peluang terbesar untuk hamil. Siklus subur biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi berikutnya, tetapi bisa bervariasi tergantung pada panjang dan keteraturan siklus menstruasi masing-masing wanita. Mengetahui siklus subur dapat membantu wanita yang ingin hamil atau menghindari kehamilan.
Ada beberapa cara untuk menghitung siklus subur pada wanita, antara lain:
- Menggunakan kalender. Cara ini memerlukan pencatatan tanggal awal dan akhir menstruasi selama beberapa bulan untuk menentukan panjang rata-rata siklus menstruasi. Siklus subur biasanya dimulai sekitar 18 hari sebelum menstruasi berikutnya dan berakhir sekitar 12 hari sebelumnya. Misalnya, jika panjang rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari, maka siklus subur akan terjadi antara hari ke-10 dan ke-16 setelah menstruasi pertama.
- Mengukur suhu basal tubuh. Cara ini memerlukan pengukuran suhu tubuh setiap pagi sebelum bangun tidur dengan termometer digital yang sensitif. Suhu basal tubuh adalah suhu terendah yang dicapai tubuh selama istirahat. Suhu basal tubuh biasanya naik sedikit (sekitar 0,2 hingga 0,5 derajat Celsius) setelah ovulasi, yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Kenaikan suhu ini menandakan bahwa ovulasi telah terjadi dan masa subur telah berakhir. Masa subur biasanya dimulai sekitar 5 hari sebelum ovulasi dan berakhir pada hari ovulasi itu sendiri.
- Mengamati lendir serviks. Cara ini memerlukan pemeriksaan lendir yang keluar dari vagina setiap hari. Lendir serviks adalah cairan yang diproduksi oleh leher rahim untuk membantu sperma bergerak menuju sel telur. Lendir serviks berubah konsistensi dan warna sepanjang siklus menstruasi, tergantung pada tingkat hormon estrogen dan progesteron. Lendir serviks biasanya lebih encer, licin, bening, dan elastis saat masa subur, mirip dengan putih telur mentah. Lendir serviks ini disebut lendir tipe B atau lendir subur. Lendir serviks biasanya lebih kental, lengket, keruh, dan tidak elastis saat masa tidak subur, disebut lendir tipe A atau lendir tidak subur.
Cara-cara di atas dapat digunakan secara terpisah atau dikombinasikan untuk meningkatkan akurasi perhitungan siklus subur. Namun, perlu diingat bahwa cara-cara ini tidak 100% akurat dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti stres, penyakit, perubahan pola tidur, penggunaan obat-obatan tertentu, dan lain-lain. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan atau ahli kesehatan reproduksi jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang siklus subur dan metode kontrasepsi yang sesuai.
0 Komentar