Sinusitis, Faringitis, Bronkitis, Pneumonia, dan Tuberkulosis: Penyakit Saluran Pernapasan yang Perlu Diwaspadai
Saluran pernapasan manusia terdiri dari hidung, tenggorokan, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Organ-organ ini berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai hasil metabolisme tubuh. Namun, saluran pernapasan juga rentan terkena infeksi oleh berbagai kuman, seperti virus, bakteri, atau jamur. Beberapa penyakit saluran pernapasan yang sering terjadi adalah sinusitis, faringitis, bronkitis, pneumonia, dan tuberkulosis. Penyakit-penyakit ini memiliki gejala yang mirip, tetapi juga memiliki perbedaan yang perlu diketahui agar dapat ditangani dengan tepat.
Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan pada jaringan sinus. Sinus merupakan rongga atau ruang yang berisi udara di belakang tulang wajah. Sinus memiliki lapisan membran mukosa yang menghasilkan lendir. Lendir ini berfungsi untuk menjaga saluran hidung agar tetap lembap dan menahan partikel kotoran dan kuman agar tidak masuk ke dalam saluran napas. Sinus yang normal dilapisi dengan lapisan lendir tipis yang dapat menangkap debu, kuman, atau partikel lain dari udara. Ketika sinus tersumbat, kuman dapat tumbuh dan menyebabkan infeksi, sehingga sinusitis bisa terjadi.
Sinusitis dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sinusitis akut dan kronis. Sinusitis akut umumnya berlangsung selama 10 hari atau lebih dan ditandai dengan gejala seperti hidung tersumbat, hidung meler, lendir berwarna hijau atau kekuningan, rasa sakit di area wajah, demam, nyeri kepala, dan bau mulut. Sinusitis kronis adalah kondisi di mana rongga sinus terus-terusan meradang dan membengkak selama lebih dari 12 minggu atau 3 bulan, walaupun telah dilakukan perawatan. Gejala sinusitis kronis serupa dengan sinusitis akut, tetapi berlangsung lebih lama dan disertai dengan rasa lelah yang berlebihan.
Penyebab sinusitis bisa bermacam-macam, seperti infeksi virus atau bakteri, alergi, asma, polip hidung, deviasi septum hidung, atau penyakit gigi. Faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya sinusitis antara lain merokok, terpapar polusi udara atau asap rokok, mengalami flu atau pilek yang tidak sembuh-sembuh, atau memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Pengobatan sinusitis tergantung pada jenis dan penyebabnya. Beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Istirahat cukup, banyak minum air putih, obat flu
- Menggunakan pelembab udara (humidifier) jika udara dalam ruangan terasa kering
- Menggunakan obat semprot hidung (koritkosteroid nasal) untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan pada sinus
- Menggunakan obat pencahar lendir (dekongetan) untuk membantu mengeluarkan lendir dari sinus
- Menggunakan antibiotik jika disebabkan oleh infeksi bakteri
- Menggunakan obat pereda nyeri (analgetik) atau obat penurun demam (antipiretik) jika diperlukan
- Melakukan operasi jika pengobatan obat-obatan tidak berhasil
Pencegahan sinusitis dapat dilakukan dengan cara:
- Mencuci tangan secara rutin untuk mencegah penularan kuman
- Menghindari kontak dengan orang yang sakit flu atau pilek
- Menghindari merokok atau terpapar asap rokok
- Menghindari alergen yang dapat memicu reaksi alergi pada hidung
- Membersihkan hidung secara teratur dengan air garam
Faringitis
Faringitis adalah peradangan pada faring, yaitu bagian belakang tenggorokan yang menghubungkan hidung dan mulut dengan laring dan esofagus. Faring berfungsi sebagai saluran udara dan makanan, serta sebagai tempat berkumpulnya kuman yang masuk melalui hidung atau mulut. Faringitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, seperti virus flu, pilek, atau mononukleosis. Namun, faringitis juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti bakteri streptokokus yang menyebabkan radang tenggorokan (strep throat).
Gejala faringitis antara lain:
- Nyeri tenggorokan
- Kesulitan menelan
- Suara serak
- Batuk kering
- Demam
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
- Sakit kepala
- Nyeri otot
Pengobatan faringitis tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh virus, biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus dan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala antara lain:
- Beristirahat yang cukup hingga kondisi terasa lebih baik
- Tidak terlalu banyak bicara, terutama bila suara sedang serak
- Minum air putih dalam jumlah yang cukup agar tidak mengalami dehidrasi
- Mengkonsumsi minuman hangat, seperti teh atau sup, untuk melegakan tenggorokan
- Menghisap permen pelega tenggorokan atau madu untuk meredakan nyeri
- Menggunakan obat pereda nyeri (analgetik) atau obat penurun demam (antipiretik) jika diperlukan
Jika disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan antibiotik untuk membunuh kuman penyebab infeksi. Antibiotik harus diminum sesuai anjuran dokter dan jangan dihentikan sebelum habis, meskipun gejala sudah membaik. Hal ini penting untuk mencegah kambuhnya infeksi atau timbulnya resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Pencegahan faringitis dapat dilakukan dengan cara:
- Mencuci tangan secara rutin untuk mencegah penularan kuman
- Menghindari kontak dengan orang yang sakit flu, pilek, atau radang tenggorokan
- Menghindari merokok atau terpapar asap rokok
- Menghindari iritan yang dapat menyebabkan peradangan pada tenggorokan, seperti alkohol, makanan pedas, atau udara kering
Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus, yaitu cabang-cabang saluran udara yang menghubungkan trakea dengan paru-paru. Bronkitis dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu bronkitis akut dan kronis. Bronkitis akut adalah kondisi sementara yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, seperti virus flu atau pilek. Bronkitis kronis adalah kondisi jangka panjang yang disebabkan oleh peradangan kronis pada saluran pernapasan. Penyebab utama bronkitis kronis adalah merokok atau terpapar polusi udara.
Gejala bronkitis antara lain:
- Batuk berdahak atau kering yang berlangsung lebih dari 5 hari
- Sesak napas atau napas pendek
- Nyeri dada atau nyeri saat batuk atau bernapas
- Demam ringan
- Kelelahan
Pengobatan bronkitis tergantung pada jenis dan penyebabnya. Jika disebabkan oleh virus, biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus dan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala antara lain:
- Beristirahat yang cukup hingga kondisi terasa lebih baik
- Banyak minum air putih untuk membantu mengencerkan dahak
- Menggunakan pelembab udara (humidifier) jika udara dalam ruangan terasa kering
- Menggunakan obat pencahar lendir (dekongetan) untuk membantu mengelu.
0 Komentar